Senin, 10 Agustus 2015

TERM OF REFERENCE “KEMAH SENI KE-4”

I. LATAR BELAKANG

Berangkat dari semangat juang yang tinggi memberikan nafas kreatifitas kepada masyarakat seniman Aceh di dalam suatu ikatan ruh estetis bernama “Kemah Seni”. Kemah Seni yaitu sebuah pemaknaan filosofis dari arti Kemah Seni untuk para Seniman, dan pekerja seni Aceh, pemilihan nama ini percaya bahwa nafas semangat seniman Aceh masih memiliki nilai kompetitif serta nilai estetis didalam jiwa kekaryaannya dimanapun ia ditempatkan. 

Kata dan inspirasi “Kemah Seni” sebenarnya menghimpun dari segala persoalan yang sedang merebak di Aceh, seperti masuknya industri pasar bebas yang berlaku di kawasan asia tenggara  mempengaruhi  perkembangan  pergerakan pelaku budaya sehingga memaksa para pelaku seni untuk menata kembali gerakan-gerakan kesenian dari seniman itu sendiri, pengaruh informasi itu pun menciptakan ruang-ruang identitas baru yang mengakibatkan kerusakan materil seperti terciptanya bentuk-bentuk kesenian urbant modern yang kesannya jauh dari akar budaya, kesenjangan itu baik dalam bentuk informasi budaya membuat pengaruh sangat luar biasa sehingga budaya lokalitas tidak lagi menjadi entitas budaya dinegerinya.  


Kosep yang mengedepankan nilai seni pertunjukan dalam pembauran keragaman etnik,  bertemu, serta melahirkan diskusi budaya antar seniman dan masyarakat di lingkungan terbuka yang jauh dari suasana lingkungan sebenarnya, hal ini diyakini bahwa perencanaan program Kemah Seni ke – 1, 2, dan 3 telah memiliki ruh dan peristiwa yang khas di pelaksanaan program kerja Kemah Seni ke-4 ini. 

Program Kemah Seni yang digelar atas dasar program silaturahmi antar seniman se-Aceh, ajang ini bermaksud mempersatukan semangat dan memperkuat kelembagaan Dewan Kesenian Aceh serta perangkat Dewan Kesenian Kabupaten dan Kota beserta instansi-instansi pendukung lainnya, memperkuat karakter gerak pelaku seni, membentuk sistem pembangunan kesenimanan, serta melahirkan kanun kesenian untuk mengawal pembangunan kebudayaan Aceh yang hakiki. 

Kesenian yang akan dielaborasikan dalam sebuah perkumpulan ajang gelar dari berbagai kesenian yang diperlihatkan oleh para seniman dengan berbagai bentuk apresiasi kesenian seperti panggung apresiasi pertunjukan, pameran, dan diskusi serta wisata kuliner daerah juga dikolaborasikan dengan kesenian kabupaten Aceh Besar sebagai tuan rumah tempat berlangsungnya program kegiatan ini, tentunya akan semakin memperbanyak kekayaan nilai esensi dari silaturahmi budaya dalam program “Kemah Seni” tersebut. 

II. TUJUAN

Pelaksanaan acara Kemah Seni ke- 4 ”Kemah Seni, bertujuan untuk: 
a. Memberikan semangat bagi seniman Aceh melalui kemah seni budaya untuk membangun Aceh ke masa depan yang damai, sejahtera, dan bermartabat. 
b. Mempererat hubungan silaturrahmi antar seniman, pekerja seni, dan staeckholdear.
c. Mempromosi seni dan budaya Aceh serta mempertahankan identitas yang berangkat dari lokalitas ke Aceh-an.
d. Memberi penyadaran pentingnya pelestarian seni dan budaya bagi masyarakat. 
e. Mulai Budaya memperkuat identitas dan solidaritas bangsa. 

III. Tema Kegiatan

“Meretas Kebersamaan Dalam Keberagaman lokalitas Seni Aceh”

IV. Tempat /Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan di Jantho Aceh Besar pada tanggal 11 s/d 13 September 2015

V. Materi Acara

1. Work Shop Seni Pertunjukan
Materi “Lokalitas Ke Aceha-an dalam Seni Pertunjukan Indonesia “, Narasumber: Sulaiman Juned, S.Sn, M. Sn 

2. Seni pertunjukan, 
( masing-masing DKK menampilkan seni pertunjukannya - menjadi satu garapan yang utuh 

3. Dialog Seniman
Akan menghasilkan pembahasan-pembahasan penting dalam kebudayaan Aceh.
Dialog Kesenian dan Kebudayaan 
“Politik Kesenian Aceh” (histografi dan moment-moment kesnian Aceh) 
Narasumber: Prof. Dr. Bachtiar Aly, Drs. Nab Bahany As.
“Estetika dan Etika Kesenian Aceh”.
Narasumber: Teuku Kemal Fasya, M. Hum, Drs. Yusrizal Ibrahim.
“Mupakat Seniman Aceh” (FGD), Moderator: Teuku Yanuarsyah, M. Yusuf Bombang

4. Pertunjukan Seniman Nusantara
( menampilkan nandon Yopi, Musik Gayo, dan Pembacaan Puisi dari penyair-penyair Nusantara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar